Upaya Peningkatan Kompetensi Diri Dengan Cara Menjadi Guru yang Berpihak Pada Anak Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

 PGP – 1 - Kota Denpasar – Ni Komang Diah Ratnadi – 1.2 – Aksi Nyata

Nama Pesrta                : Ni Komang Diah Ratnadi, S.Pd.

Nama Fasilitator          : Ni Nengah Nuadi, S.Pd, M.Pd.

Nama Pendamping      : Ni Ketut Stuti Adi Wahyuni, S.Pd.Gr.

 

 

AKSI NYATA

 

Judul Modul :

Upaya Peningkatan Kompetensi Diri Dengan Cara Menjadi Guru yang Berpihak pada Anak Dalam Pelaksanaan Pembelajaran 


LATAR BELAKANG AKSI NYATA

Di masa Pandemi Covid-19 semua sekolah mau tidak mau harus menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (biasa dikenal dengan sebutan PJJ). Anak-anak pada masa pertumbuhan, seluruh sel-sel yang ada di tubuhnya sedang bergerak terus menerus, bertumbuh dan membangun organ-organ tubuh agar menjadi kuat dan sehat mengikuti perkembangan fisik sesuai dengan usianya. 

Oleh sebab itu kita selalu melihat anak-anak khususnya yang bersekolah di TK, memiliki tingkah laku yang gesit, enerjik dan selalu semangat, bergerak kesana-kemari. Ini disebabkan karena sel-sel tubuh tadi sedang berproses. Jika kita melihat anak yang diam.. jarang bicara dan tidak ada teman, itu tanda-tanda anak yang tidak sehat. Anak yang sehat adalah anak yang bebas bergerak, selalu riang gembira, gesit dan lincah.

Kesimpulannya, bila anak yang dalam masa pertumbuhan ini jika dibiarkan hanya duduk diam di dalam kelas, menerima pelajaran yang membosankan, pasti hasil pembelajarannya juga menjadi kurang maksimal. 

Cara belajar yang mengasikkan adalah dengan mengadakan penelitian atau eksplorasi, anak menjadi cerdas dan mengenal secara mendalam tentang suatu proses kehidupan. Inilah sebenarnya latar belakang dari permasalahan yang akan saya bahas disini.

Adapun pembelajaran yang saya angkat disini adalah tentang Methamorposis dari seekor kupu-kupu. Disini anak didik akan memahami bagaimana sebuah siklus kehidupan yang semua orang akan melaluinya, seperti halnya seekor kupu-kupu yang sebelumnya hanya seekor ulat kecil (tak berarti), kemudian berubah menjadi ulat dewasa, kemudian berubah menjadi kepompong dan akhirnya berubah lagi menjadi seekor kupu-kupu cantik dengan sayap nya yang berwarna-warni bagaikan pelangi, terbang kesana kemari mencari madu dan membantu penyerbukan bunga-bunga yang ada di taman. 

Begitu juga sebuah kehidupan, kita akan melalui juga suatu proses yang banyak untuk mencapai keadaan yang indah (cita-cita/impian indah), proses-proses ini perlu kita syukuri bagaimanapun sulitnya, sehingga semua dapat dilalui dengan sempurna berkat kasih dan sayangnya Tuhan kepada kita semua.


DESKRIPSI AKSI NYATA

Pertama-tama Guru akan memberikan video pembelajaran selama 1 minggu kepada anak didik melalui Sway (Microsoft 365) yang kemudian link nya di share di grup paguyuban anak TK B2. Peran orang tua/wali anak didik sangat diperlukan sehingga terjadi kolaborasi yang baik dan harmonis antara Guru, Orang Tua dan anak didik itu sendiri yang dapat menghasilkan proses pembelajaran yang diinginkan dan mencapai perkembangan anak didik yang maksimal juga menjadi pembelajaran yang bermakna

Aksi Nyata ini dilakukan oleh anak didik dapat dengan mencari kupu-kupu di taman rumahnya dan mengeksplornya dengan gembira, kemudian membuat hasil karya baik itu berupa gambar yang diwarnai maupun origami kupu-kupu, bercerita tentang proses/siklus terciptanya seekor kupu-kupu yang cantik ini kepada guru (melalui rekaman video yang dikirimkan melalui WA Grup Paguyuban nank TK B2) dan menyebutkan nilai-nilai baik (positif) apa saja yang terkandung dari siklus kehidupan kupu-kupu tersebut. Dari nilai-nilai positif pembelajaran inilah kita dapat membentuk karakter anak yang mulia sehingga mereka dapat siap menjalani proses kehidupannya di dalam bermasyarakat nantinya.

Pembuatan RPPH yang mengutamakan pemikiran anak didik yang tinggi dan kritis (HOTS : High Order Thinking Skill). HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Konsep ini merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan). 


gbr. Teori Taksonomi Blooms

Konsep Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang baru.

HOTS (High Thinking Order Skills) sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi Bloom ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001. Urutannya diubah menjadi enam, yaitu:

  1. Mengingat (remembering)
  2. Memahami (understanding)
  3. Mengaplikasikan (applying)
  4. Menganalisis (analyzing)
  5. Mengevaluasi (evaluating)
  6. Mencipta (creating)


Dalam kegiatan pembelajaran yang disusun berdasarkan prinsip HOTS inilah saya anggap yang paling baik dan efektif bagi anak didik yang notabene masih berumur dibawah 7 tahun yang sangat sesuai dalam pembelajaran yang berpihat pada anak sehingga dapat tercapainya perkembangan pendidikan anak dengan baik dan maksimal.


HASIL DARI AKSI NYATA

Hasil nyata yang terlihat dari anak, yaitu :
  • Anak terlihat sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran ini.
  • Anak benar-benar mengerti pelajaran ini dengan sistem HOTS.
  • Anak didik memiliki nalar yang kritis terhadap sistem pembelajaran ini.
  • Anak didik bergerak aktif dan termotivasi untuk menciptakan hasil karya yang baik.
  • Mengembangkan imajinasi anak serta konsentrasi belajarnya.
  • Proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.
  • Melalui pembelajaran ini dapat disimpulkannya nilai-nilai positifnya yang berguna bagi pembentukan karakter anak.


PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT DARI AKSI NYATA

Keberhasilan :

  • Anak bahagia melakukan eksplorasi di rumah.
  • Terciptanya anak yang berkarakter mulia.
  • Pembelajaran yang berpihak pada anak dapat berhasil maksimal .

 Kegagalan :

  • Masih ada anak yang tidak mengirimkan tugas kepada guru terkendala dengan kuota internet yang tidak mencukupi.
  • Kesibukan orang tua sehingga tidak dapat menemani anak dalam bereksplorasi melakukan pembelajaran jarak jauh ini.


RENCANA PERBAIKAN

Renvcana perbaikan ini akan selalu saya lakukan sebagai refleksi atas kegiatan yang sudah terlaksana. 

Rencana perbaikan dilakukan Guru terkait dengan orang tua yaitu dengan mengadakan pendekatan yang mengutamakan empati diri atas persoalan yang terjadi. Pemerintah sudah menggulirkan bantuan kuota kepada orang tua/wali murid, semoga ini dapat menjadi solusi terbaik untuk proses pembelajaran PJJ selama masa pandemi covid-19 ini. 


DOKUMENTASI KEGIATAN

Video Metamorfosis Kupu-kupu

Origami dan siklus Kupu-kupu

Menggambar siklus kupu-kupu



Me3nggunting & menempel

Menempel dan menggunting

Bercerita tentang siklus kupu-kupu

Video anak bercerita tentang siklus Kupu-kupu

Mengapresiasi anak 



Mengapresiasi dan memotivasi anak melalui video call























  

             

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

KONEKSI ANTAR MATERI PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA