Meningkatkan Karakter Anak Melalui Pengalaman Bermusyawarah dan Membantu Orang Tua

 

PGP-1-Kota Denpasar-Ni Komang Diah Ratnadi-1.4-Aksi Nyata

Nama Peserta              : Ni Komang Diah Ratnadi, S.Pd.

Nama Fasilitator          : Ni Nengah Nuadi, S.Pd, M.Pd.

Nama Pendamping      : Ni Ketut Stuti Adi Wahyuni, S.Pd.Gr.

 

 

AKSI NYATA

 

Judul Modul  : Meningkatkan Karakter Anak Melalui Pengalaman Bermusyawarah dan 

Membantu Orang Tua


Latar Belakang

    Latar belakang dari aksi nyata saya ini yaitu dari semboyan “Akhir dari Pendidikan adalah Karakter” (“The end of Education is Character”), yang dapat diartikan pula bahwa “Sekolah adalah sebagai institusi dalam pembentukan karakter” dengan konsep budaya positif seperti cara melakukan kesepakatan kelas yang efektif, posisi control guru yang sesuai dengan kebutuhan murid, dan penerapan proses disiplin yang efektif dalam membentuk sikap murid.

Dalam pembentukan karakter anak didik yang baik diperlukan Pendidikan  Nilai-nilai Kemanusiaan (PNK) yang meliputi : Cinta Kasih (Prema), Kedamaian (Shanti), Kebenaran (Sathya), Kebajikan (Dharma)dan Tanpa Kekerasan (Ahimsa). Melalui pendidikan nilai-nilai kemanusiaanlah karakter anak akan mekar berkembang dengan baik. Karakter yang baik dan kelima nilai-nilai kemanusiaan ini pastinya sama serta identik dalam mewakili tingkah laku manusia ideal yang tinggi. Bagaimanapun juga nilai-nilai ini memperlihatkan kepada kita langkah-langkah nyata yang harus diambil. Dengan melukiskan nilai-nilai kemanusiaan berarti kita juga sedang melukiskan ‘karakter yang baik’ pada anak didik kita di sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa gabunga dari kelima nilai-nilai kemanusiaan ini memberikan makna yang sebenarnya tentang aspek karakter yang baik bagi siapa saja. 

Guru harus memiliki karakter yang kuat agar dapat menghadapi perubahan-perubahan zaman, karena pemikiran menganalisa yang baik serta melakukan inovasi-inovasi yang baru sangat dibutuhkan agar tidak tertinggal oleh perubahan zaman yang dahsyat dan amat cepat ini, menemukan hal-hal baru (active learning) -belajar yang aktif- serta karakter-karakter lainnya yang sangat berbeda jauh dengan karakter yang dibutuhkan pada tahun 2020 (perubahan sudah terlihat sangat luar biasa).

Pendidikan karakter sebagai karakter dalam perubahan di masa pandemi ini, jangan melakukan hal-hal yang sama, harus berbeda, caranya yaitu dengan mencari secara aktif literasi-literasi yang mendukung untuk melakukan inovasi-inovasi baru melalui tehnologi agar terciptanya hal-hal yang berbeda dari sebelumnya untuk menciptakan perubahan-perubahan yang signifikan dalam pembelajaran. 

Salah satu cara pembentukan karakter mulia bagi anak didik yaitu dengan meningkatkan keterlibatan anak didik sehingga ia dapat secara aktif menentukan proses belajar yang bagaimana yang diidam-idamkannya di kelas/sekolah (Engagement) dengan merancang kesepakatan kelas dengan cara bermusyawarah untuk mufakat. Tujuan dari pembuatan kesepakatan kelas ini adalah untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif bagi semua pihak (guru dan murid) sehingga tercapainya proses pembelajaran yang optimal.

 

Pada usia dini anak memiliki kecerdasan yang optimal disegala bidang, itulah mengapa disebut dengan “Golden Age” segala tingkah laku dan karakter anak yang baik sangat di pengaruhi oleh bagaimana kita menstimulan dan memfasilitasikan anak didik dengan baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dipandang perlu penguatan karakter dalam hal bermusyawarah untuk mewujudkan budaya positif dalam membuat kesepakatan kelas serta perilaku anak dirumah.

 

 

Deskripsi Aksi Nyata

1. Pembuatan kesepakatan kelas melalui musyawarah dan mufakat antara guru dan anak didik secara luring. Guru memilih perwakilan anak didik untuk mengikuti kesepakatan kelas secara tatap muka.

2. Pelaksanaan kegiatan sesuai RPPH. Kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah) terlaksana sesuai RPPH yang telah disusun oleh Guru yang menitik berat pada peningkatan karakter anak melalui Pendidikan Nilai-Nilai Kemanusiaan (PNK) sesuai kebutuhan peserta didik. yang dapat mereka pilih sesuai keinginannya (seperti : membantu menyapu halaman, mencuci dan menjemur pakaian, mencuci sepatu, membuat canang, membantu ibu memasak, membuat minuman sehat, berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing, dll.)

3. Memasukkan kegiatan yang dapat membentuk karakter anak seperti menolong orang tua dirumah dengan melakukan kegiatan sederhana yang dapat mereka pilih sesuai keinginannya (seperti contoh kegiatan : membantu menyapu halaman, mencuci dan menjemur pakaian, mencuci sepatu, membuat canang, membantu ibu memasak, membuat minuman sehat, berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing, dll.)

4. Guru memberikan umpan balik saat kegiatan ke anak didik dengan memberikan apresiasi melalui WA grup paguyuban TK B2

5. Kegiatan pembelajaran didokumentasikan berupa foto atau video yang kemudian dikirimkan kepada Guru yang mengajar untuk diberikan penilaian.

 

Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan

1 .   Meningkatkan karakter guru dan murid melalui penerapan nilai-nilai kemanusiaan dengan melakukan musyawarah dan mufakat dalam merancang kesepakatan kelas.

2.    Poster Kesepakatan Kelas.

3.      Anak sangat antusias, kreatif, inovatif, merasa nyaman dan bertanggung jawab dalam mengerjakan aktivitas pembelajaran dari guru. 

4.      Berkolaborasi untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif.

5.      Terwujudnya budaya positif sebagai penanaman karakter anak didik melalui kegiatan membantu orang tua dirumah.

Video proses pembuatan kesepakatan kelas B2 TK Sai Prema Kumara Denpasar dapat dilihat di link youtube berikut ini : https://youtu.be/KYl7qX6PKq8

Video Penanaman karakter melalui kegiatan membantu orang tua dirumah dapat dilihat di link youtube berikut ini : https://youtu.be/33SPpuSRgz4

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan)

Kegagalan :

1.  Beberapa anak dan orang tua belum memahami maksud dari membuat   kesepakatan kelas

2.      Karena PJJ akibat pandemic jadi guru hanya dapat melaksanakannya dengan menunjuk wakil dari peserta didik sebanyak 5-6 anak saja, selebihnya di komunikasikan lewat WA grup paguyuban TK B2

3.      Dalam pembentukan karakter melalui kegiatan anak membantu ibu di rumah, ada anak yang tidak mau melakukannya karena malu

Keberhasilan :

 

1.      Anak amat senang/antusias dilibatkan di kegiatan pembuatan kesepakatan kelas dan percaya diri mengungkapkan perasaan ,ide serta gagasannya.

2.      Suasana kelas yang menyenangkan, nyaman dan berpusat pada anak didik

3.      Anak menjadi sangat bersemangat mengerjakan pekerjaan rumah dengan membantu ibunya melakukan hal-hal sederhana.

4.      Guru berkolaborasi dengan orang tua dapat dalam membentuk karakter anak yang mulia.

5.      Tercapainya pembelajaran yang optimal walau dimasa pandemi.

 

 

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

Guru akan melakukan kesepakatan kelas dengan lebih baik lagi, mungkin secara daring, sehingga dapat secara langsung mendapat umpan balik dari peserta didik satu persatu. Bagi orang tua yang masih belum mau mengirimkan tugas anaknya, saya akan membangun komunikasi yang lebih baik lagi kepada mereka, dan menimbulkan rasa kasih agar mau ikut serta berpartisipasi demi kebaikan anaknya .

 

Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto-foto atau video-video

 


 Foto bersama Pendamping Bu Stuti dan anak didik saat membuat kesepakatan kelas

Cap Jempol anak didik yang telah sepakat membuat kesepakatan kelas bersama Guru


 Poster Kesepakatan Kelas


Membantu Ibu membereskan tempat tidur


Membantu menyapu halaman rumah


Membantu menjemur pakaian


Membantu mencuci sepatu


Sembahyang Tilem


Sembahyang menurut Agama dan kepercayannya dirumah


      Mengapresiasi anak yang semangat mengerjakan tugas walau dimasa pandemi

Comments

Popular posts from this blog

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Upaya Peningkatan Kompetensi Diri Dengan Cara Menjadi Guru yang Berpihak Pada Anak Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

KONEKSI ANTAR MATERI PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA