PGP-ANGKATAN 1-KOTA DENPASAR-NI KOMANG DIAH RATNADI-AKSI NYATA PAKET MODUL 3
Nama
Peserta :
Ni Komang Diah Ratnadi, S.Pd.
Nama
Fasilitator : Ni
Nengah Nuadi, S.Pd, M.Pd.
Nama Pendamping : Ni Ketut Stuti Adi
Wahyuni, S.Pd.Gr.
AKSI NYATA PAKET MODUL 3
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN HIDUP DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
LATAR BELAKANG
Untuk menciptakan anak yang terampil dalam menghadapi masa depan, diperlukan Pendidikan yang bukan hanya menitik beratkan pada pengetahuan eksakta saja, namun harus ada juga kegiatan pendukung yang mengarah pada keterampilan hidup dan soft skill anak. Hal ini sangat berpengaruh bagi murid yang lahir di era milenia ini, bila nanti terjadi persaingan global di bidang pekerjaan, anak-anak didik kita sudah dapat siap menghadapinya dengan skill yang mereka miliki yang sudah diajarkan dari usia dini di sekolah.
Terwujudnya program merdeka belajar yang berpihak pada anak adalah salah satu cara untuk menciptakan generasi unggulan bagi kelangsungan hidup mereka sendiri, bangsa dan negara tercinta kita Indonesia.
Kurangnya keterampilan anak dalam menghadapi permasalahan tentang kehidupannya sehar-hari menjadi latar belakang mengapa saya membuat aksi nyata ini, saya berharap agar anak-anak bangsa ini dapat menunjukkan keterampilannya dalam berkarya, mencipta serta berpikir kritis sehingga dapat tercipta profil pelajar Pancasila yang telah dicanangkan oleh Bapak Mentri Pendidikan Indonesia kita.
Kurangnya rasa percaya diri dalam mencipta dan mengeksplor adalah salah satu aspek yang perlu di kembangkan lagi pada anak usia dini agar nantinya mereka dapat menjadi orang-orang dewasa yang penuh rasa percaya diri memimpin negara ini menjadi negara yang besar dan disegani di seluruh dunia.
TUJUAN
1.
Mengembangkan
kekuatan dan kemampuan yang ada dalam diri anak didik.
2.
Anak
memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan dan permasalahan dalam
kehidupan.
3.
Anak
berani bertanggung jawab dengan segala keputusan yang diambil.
4.
Memberikan
pengalaman yang bermakna melalui pengalaman langsung dangan memiliki pemikiran
kritis serta meningkatkan daya ingat anak didik.
5.
Membangun
rasa gotong royong (kolaborasi) yang baik dengan orang tua murid dan komunitas
yang memiliki keahlian dibidangnya untuk terlibat dalam kegiatan Pembelajaran
dalam mewujudkan Merdeka Belajar.
TOLAK UKUR
Tolak ukur keberhasilan adalah anak menjadi
terampil dalam menjalani kehidupan sehari-harinya melalui pembelajaran berbasis
proyek ini, percaya diri dan kreatif dalam menghasilkan hasil karya yang dapat
dijualnya kepada orang-orang disekitar lingkungan rumahnya.
LINIMASI TINDAKAN
Dengan menerapkan pengetahuan tentang tahapan 5 D atau BAGJA
TAHAPAN BAGJA HASIL TAHAPAN
B-Buat Pernyataan
Bagaimana
cara membangun Pembelajaran yang dapat membangun murid memiliki keterampilan
pendidikan abad 21?
A-Ambil Pelajaran
Cerita/Pengalaman baik :
·
Tiap tahun melakukan bazar mini dan menjual
hasil proyek para murid
·
Melalui kegiatan kewirausahaan murid dapat
mengembangkan bakatnya sesuai minat
·
Merdeka belajar
G-Gali Mimpi
Cita-cita Mimpi :
Murid :
·
Murid yang memiliki ketrampilan hidup yang baik,
agar dapat menghadapi tantangan kehidupan.
·
Murid memiliki rasa percaya diri
Guru :
·
Guru membimbing murid dalam penumbuhan jiwa
yangmemiliki keterampilan pendidikan abad 21 melalui pengalaman langsung
melalui proyek yang dibuatnya
Kepala Sekolah :
·
Mendukung, mendorong, terciptanya pembelajaran
yang bermakna.
·
Orang tua & masyarakat:
·
Ikut berpartisipasi aktif mendukung program
sekolah
·
Narasumber dan lembaga kemasyarakatan:
·
Memanfaatkan lingkungan alam yang berpotensi
untuk diberdayakan
J-Jabarkan Rencana
Rencana Program :
·
Mensosialisasikan program pada warga sekolah dan
orang tua murid.
·
Membuat rencana program dan menganalisis asset
yang dimiliki sekolah, orang tua murid serta murid
·
Menyusun RPP yang berorientasi pada pelaksanaan
Merdeka Belajar berbasis proyek
·
Melaksanakan program yang sudah dirancang
·
Monitoring dilakukan guru sebagai fasilitator
pembelajaran
·
Evaluasi terhadap kegiatan yang berlangsung
dilakukan oleh guru, Kepala Sekolah dan orang tua
A- Atur Eksekusi
Penanggung jawab dan mekanisme
koordinasi antar tim:
·
Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
·
Pembina : Guru
·
Peserta : Murid
·
Koordinasi dengan murid sebelum merancang
kegiatan Pembelajaran bersama-sama sesuai dengan minat murid
·
Laporan kegiatan : Guru bekerjasama dengan orang
tua murid
·
Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi
dengan kepala sekolah dan guru.
DESKRIPSI AKSI NYATA
Program ini dibuat bertujuan untuk meningkatkan kreativitas pada anak TK
B melalui pengembangan keterampilan hidup dalam pembelajaran berbasis proyek dengan
berkolaborasi bersama orang tua murid.
Pendidikan yang
mengutamakan keterampilan murid untuk kebutuhan dunia kerjanya dikemudian hari
harus diberikan prioritas sebagai tabungan masa depan mereka.
Melalui praktek langsung, murid dapat memunculkan rasa ingin
tahunya (eksplorasi), memperdalam pemahamannya, dan memberikan kesempatan dalam
berkembang sesuai potensi yang dimilikinya sehingga menimbulkan tanggung jawab
dan berani mengeluarkan pendapat dengan percaya diri.
Deskripsi Pelaksanaan Program
- Waktu Pelaksanaan : 3
Minggu
Minggu 1 :
·
Pembekalan
Guru-guru tentang program Merdeka Belajar dan cara memantik ide murid untuk
membuat proyek bersama
·
Merancang
bersama program Merdeka Belajar yang akan diberikan kepada peserta didik.
Minggu 2 :
·
Guru
memantik ide murid melalui cerita
·
Murid
mengungkapkan ide sesuai minat dan bakatnya
·
Murid
merancang proyek yang akan dibuatnya
Minggu 3 :
·
Pembuatan
proyek
Strategi Pelaksanaan Program
1. Perencanaan
Sebelum pelaksanaan program, saya melakukan
koordinasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah dan sekaligus sebagai
penanggung jawab pelaksanaan program. Saya melibatkan rekan sejawat sebagai tim
serta melibatkan orang tua murid untuk menyukseskan program yang saya buat.
2. Pelaksanaan
Apakah
Pembelajaran berbasis proyek ini dapat menumbuhkan potensi, minat anak menjadi
lebih kreatif dan terciptanya Pembelajaran yang bermakna? Melaui observasi dan
wawancara didapatkan jawaban untuk perbaikan Pembelajaran. Murid menjadi lebih
paham karena, menambah pengalaman baginya, berpikir kritis dan mendapat
tantangan dalam pelaksanaan proyek yang dilakukannya
3. Observasi/Wawancara
Guru mengamati pelaksanaan program apakah berhasil
atau tidak dan melakukan wawancara ke murid dan orang tua tentang program.
Faktor Pendukung dan Penghambat Program
Faktor
Pendukung Program
1.
Merdeka
Belajar
2.
Dukungan
dari orang tua dalam Pembelajaran BDR ini dalam pendampingan selama
Pembelajaran.
Faktor
Penghambat Program
1.
Pembelajaran
BDR yang berlangsung dirumah menjadi salah satu faktor penghambat dalam
menghasilkan proyek yang maksimal karena tidak adanya interaksi antara guru
juga antara sesama teman
2.
Kesibukan orang tua yang tidak sempat mendampingi
anaknya
Refleksi
Untuk murid yang masih kurang
tertarik dengan proyek ini, guru dapat memberikan bimbingan secara khusus dan
memilih cara belajar serta proyek yang mereka sukai.
Hasil Pelaksanaan Program
1.
Program
Pembelajaran berbasis proyek sudah dilakukan di rumah
2.
Murid
memiliki beberapa produk dari proyek yang bila ada kegagalan dalam satu proyek
, itu akan menjadi pengalaman yang bermakna baginya
3.
Daya
ingat anak didik berkembang dengan baik
4.
Orang
tua ikut terlibat dapat ikut serta agar dapat membangun pemikiran kritis anak
sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan.
Evaluasi Program
1. Dukungan dari semua perangkat
sekolah seperti Kepala Sekolah, para guru, orang tua murid dan Yayasan dan
masyarakat sekitar dalam pengembangan Pembelajaran ini sehingga murid dapat
berkembang sesuai kodratnya, percaya diri dan tercapainya Merdeka Belajar.
2.
Bagi
murid yang masih belum dapat belajar dan menerapkannya dengan baik,
memerlukandukungan khusus dari orang tua dan guru untuk meningkatkan rasa
percaya dirinya.
Pembelajaran Program
Pendidikan
harus relevan dengan kebutuhan dunia kerja, jangan sampai anak mempelajari
banyak teori-teori saja di masa belajarnya, yang akhirnya tidak terpakai di
masa depan mereka (anak didik) yang tidak pasti.
Pengetahuan soft skill (pemahaman) dapat dilakukan melalui
praktek langsung yang dapat memunculkan rasa ingin tahu anak, memberikan
kesempatan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, memiliki rasa
tanggung jawab dan membangkitkan rasa percaya diri anak didik untuk berani
berkreasi.
Pelibatan Orang Tua dan Komunitas
Orang
tua dan komunitas sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan program ini.
Sinergi dari semua pihak dalam pemahaman dalam pengembangan kemampuan anak agar
berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki masing-masing murid.
PERASAAN SAYA
1.
Perasaan saya ketika melakukan aksi nyata
yaitu saya merasa sedikit pesimis, apakah program yang saya lakukan akan berhasil?
Bagaimana dukungan Kepala Sekolah, teman sejawat dan orang tua? Bagaimana hasil
program tersebut, apakah berdampak pada anak didik? Dengan bermodalkan
pengetahuan yang saya peroleh di PGP ini, saya menerapkan asset based-thinking saya dapat berpikir positif dan bersemangat
kembali untuk melakukan program yang berdampak bagi anak didik saya.
2.
Setelah melaksanakan aksi nyata, semua
pertanyaan yang ada di benak dan pikiran saya semuanya terjawab. Program yang
saya buat berjalan dengan lancar berkat kerjasama dan dukungan dari kepala
sekolah, rekan sejawat serta peran orang tua yang luar biasa. Walaupaun ada
kerikil-kerikil kecil saat melakukan akasi nyata tetapi itu saya anggap sebagai
tantangan dan saya bisa melewatinya semua dengan baik.
PEMBELAJARAN UNTUK SAYA
1.
Pembelajaran yang saya dapatkan saat
melakukan aksi nyata adalah tetaplah optimis, bersemangat dan gembira sehingga
rasa itu dapat memvibrasi ke seluruh anak didik dan terciptalah suasana positif
yang kondusif.
2.
“Dengan melangkah bersama (berkolaborasi),
semua masalah dapat diatasi dengan mudah”
PENERAPAN KE DEPAN
Program yang saya buat ini akan saya lakukan secara
berkesinambungan sehingga dapat berdampak bagi anak didik yang berguna bagi
diri mereka kelak di kemudian hari.
DOKUMEN KEGIATAN AKSI NYATA
Comments
Post a Comment